Roslina

Roslina,
bunga yang mekar tidak memandang musim
November telah ditumbuk dan ditebar di atas sup jagung suatu pagi
Karenanya air mata tidak punya sudah
Maka dari itu, Roslina
Subur di kedua pipimu
Haru dan sakit membesarkan bunga-bunga kecil yang masih rentan digoda angin-angin
Setiap malam acapkali mereka rindu dan menyerah ingin kembali ke rahimmu yang surga

Oh Roslina,
Bunga cantik yang mampu berdiri sendiri
badai telah menjadi kawan
kau pagar di depan bunga-bunga kecil yang masih sibuk menerka hiruk pikuk dunia

Roslina,
bunga yang mekar tidak memandang musim
wangimu menjadi amin sampai ke langit

Bandung, 2021

--

--

No responses yet