Undangan Pertanyaan

Bobby Dustiansyah
1 min readJul 6, 2020

--

di pertengahan tahun yang terkutuk, kau mengundangku untuk menuntaskan keinginan sederhana; rebah sembari menyaksikan puisi angkasa raya

waktu telah menunjukkan tengah malam, kita sibuk dalam diam masing-masing

adakah lebih indah dari tulisan Tuhan yang terbaca menjadi berjuta tafsir?

Bisakah kita menulis puisi di langit?

dari sayup matamu kulihat kau khusyuk membaca gelap yang membentang seakan hendak memeluk doa-doa kita

terkadang kita bisa melihat lebih jelas huru-hara dalam dada dengan memandangi langit malam—yang kosong juga riuh, yang sunyi juga bising

Kelak kita tahu hati juga halaman-halaman seperti Tuhan menciptakan langit yang berlapis-lapis

lalu salah satu dari kita bertanya,

di halaman berapa cemas terpelihara?

Apa luka adalah palung di tengah buku yang Tuhan pinjamkan?

Lantas mengapa kita semua sibuk menyembuhkan luka-luka?

Bandung

2020

--

--

No responses yet