Menanti Kapal di Hari Kemarin

--

Photo by Cy Sirok on Unsplash

(t)angan-(t)angan mengusap pipimu menjadi dermaga
luka-luka yang ja(t)uh perlahan jadi laut
di sana kau tambatkan satu perahu

layar telah dilipat dan tambang jangkar memeluk erat bibir kapal
kau ingin dunia melihat
bahwa pada akhirnya seseorang mampu melabuhkan hati untuk selamanya

tapi cinta adalah badai itu sendiri
dalam hitungan waktu (t)angan-(t)angan mampu mengubah dermaga hanya karena perasaan sakit yang (t)akut

luka-luka tertimbun dan menjadi laut
kau yang terus menggenggam (t)angan di hari kemarin
lambat laun akan kehilangan waktu untuk berlayar sendiri

Bandung, 2021

--

--

No responses yet