Melukis November

Hari sudah pagi

tapi tak kurasakan juga, hari baru.

Masih mengantuk.

mungkin kopi bisa mengetuk dahaga terpejam

atau mengusap gelap lebam.

tirai sudah terbuka

namun hangat matari urung tersentuh

kicau suara pagi ditutupi keluh

dan selimut menolak dilipat

kita sama-sama sembunyikan luka

meski di hadapmu, kubuka diriku tanpa celoteh yang tak perlu

tanpa senyum palsu.

Aku sibuk berpikir

hal-hal yang di luar kendali

malah menggenggam hati

Mengais potongan-potongan kemarin

kubingkai pelan agar tak hilang rasa syukur

Meski tetap saja

harus kususun kata-kata kepada ibu

yang jauh lebih sulit

dari menulis puisi.

Gemar sekali kepala jalan-jalan

apa tak cape jadi tubuhku?

2022

--

--