LEWAT TENGAH MALAM
— bukan mang nasigoreng
Lewat tengah malam
Dunia seolah berada di telapak tangan
Mampu dikoyak hingga wajah masa lalu
Lagi-lagi bersarang di balik kelopak mata
Tiada ruang bebas darinya
Segala hal yang dilupakan, ternyata adalah hal yang paling diinginkan.
Tidak mudah menghadapi bagaimana cinta telah menjadi angan yang tak mungkin digapai.
Entah berapa waktu sejak percakapan terakhir dengan kau, aku menebak-nebak apa pikiranmu di waktu-waktu lewat tengah malam.
Ingin berada di sana. Menemani diri menjadi seutuhnya. Tiada lagi basa-basi, tiada lagi pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan.
Kita bisa menjadi liar. Kau bisa bercerita tentang kejahatan yang masih mengakar pada kaki tanganmu. Aku biasa bercerita bagaimana kebebasan menghantuiku agar kabur dari perantauan.
Pagi tiba
Semua lupa menjadi buta
Lewat tengah malam telah berakhir
Sadar kau sudah lama tiada..
Surabaya, 20 Desember 2018