Cita-Cita
-ditulis sebelum Corona menyerang
Cita-citaku yang pertama adalah menjadi power ranger.
Lalu menjadi Spiderman, ultraman, spiderman lagi.
Dulu aku pikir lautan penuh karena ultraman pipis di sana.
Sebagai anak laki-laki, aku juga bercita-cita menjadi pemain sepakbola. Namun sadar persepakbolaan Indonesia tidak bisa menjadi tumpuan harapan.
Masuk kelas 6 SD berganti menjadi dokter. Naik ke SMP keinginan berubah menjadi musisi. Main band sana-sini, gombal sana-sini.
Tibalah masa remaja setengah matang, masuk aku ke sekolah teknik. Berganti kembali cita-cita, aku ingin bekerja di tengah laut dan menjadi raja minyak di Qatar.
Tahun ini akan menjadi dua puluh dua tahun, semuanya serba tak terasa. Telah berlalu secepat ini.
Januari diawali dengan banyak bencana dan isu perang. Aku mulai berpikir untuk bercita-cita menjadi imam masjid saja.
Memasuki masa-masa dewasa, semua orang mengutuk pertambahan usia. Menyesali waktu yang berlalu. Sedikit demi sedikit semua sadar, tumbuh dewasa adalah jebakan.
Tapi benarkah seperti itu?
Hari ini, orang dewasa lebih banyak takut. Mengikuti arus saja, mengikuti arah orang kebanyakan. Mencoba sesuatu yang baru adalah hantu. Keinginan dipadamkan. Tanggung jawab semakin bermunculan.
Sadarkah kamu? Masih ada seorang anak kecil di dalam tubuh itu? Mereka menunggu keinginan yang lalu untuk dituntaskan. Bukan hal berat seperti menjadi dokter atau polisi.
Tapi hal sederhana yang menyenangkan. Sebuah cita-cita yang kecil. Seperti memakan biskuit yang ada di film teletubbies, bermain lumpur di sawah, bersepeda ke bukit sembari membawa teropong. Atau hanya duduk di taman menebak bentuk awan.
Semangat, siapapun kamu hari ini.
Jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Ingatlah, dulu kita adalah anak kecil yang sering dimarahi karena pulang maghrib, atau terlalu lama bermain hujan.
Apapun yang menjadi kesibukanmu hari ini, selesaikanlah. Toh semuanya akan berlalu, lelahmu juga akan selesai.
Jangan takut memelihara mimpi-mimpi, sekalipun mimpi itu menakutkanmu.
Tahun ini, kita harus lebih banyak mengambil aksi, lebih banyak berkarya, lebih berani berkata tidak, lebih berani mengambil keputusan yang membuat hati bahagia.
Semoga tubuhmu selalu sehat, dan dimudahkan jalanmu. Aamiin.
Jangan pernah padam cita-cita itu,
Jikalau semua berjalan seperti yang tidak kita harapkan, pulanglah.
Ada ibu yang menanti anak kecilnya :)
11 Januari 2020