Bisakah Kita?
Di tubuhku yang terbakar
kata-kata mekar dari pohonnya
Meski ranting itu serapuh lembut angin
dan tiada jemari mampu menahan puisi
yang tumbuh dari jatuh
yang lebat dari waktu
Di kepalamu yang berisik
Ketakutan adalah bunga cantik
sedang dengung lebah bergema nyaring pada tungkai pikiranmu yang hening
Ke mana akan sampai
putik-putik terbang
iakah mereka yang jatuh ke pekarangan tubuhku? Terbakar jadi abu sebelum jadi sajak yang ragu?
Atau hanyut ke sungai, menyanyikan lagu ombak?
Atau kau ingin bikin tubuhku reda dan memagari seseorang yang tak punya pintu?
Biar lebah-lebah itu kemari
bikin sarang menguatkan ranting yang malu-malu
Lalu kita penuhi tanah tandus ini
Biar tak ada lagi kepalamu berisik
Biar tak ada lagi tubuhku terbakar
Bisakah kita jadi rumah bagi angin pengembara
Bisakah kita jadi pulang bagi pertanyaan yang berulang?
Bisakah kita cukup jadi kita?