Anak-Anakku
Di balik meja sembunyi kesedihan-kesedihan yang dibuat menunggu
pada secarik kertas yang kusam karena puisi telah menjadi air mata
aku
lagi-lagi
kehilangan
diri
sendiri
dulu di halaman belakang buku dengan mudah kutulis namamu
Kini ketika nama itu telah membersamai namaku di sampul terdepan,
aku
lagi-lagi
tidak percaya
diri
Perjalanan waktu menjadikan kita berpisah
aku dan dirimu
aku dan diri sendiri
Tapi puisi,
ia anak kecil yang kehilangan sebelah kaos kakinya
Tahun demi tahun kubawa sekumpulan anak-anak itu di atas kaki sendiri
anak-anak yang tak pernah mengenal siapa ibunya
kuhidupi mereka dengan segala punyaku
kupenuhi mereka di atas seluruh dahagaku
Hari ini mereka telah dewasa
meski telah lebur hatiku
dan babak belur malam-malamku
Kini telah selesai sudah
sedikit demi sedikit mereka menghidupiku
Bandung, 2020