Agam.
Galang Herlambang a.k.a Agam. Sejak kecil kami sering menghabiskan waktu liburan sekolah bersama secara bergantian, liburan semester genap di rumahku, berikutnya di rumah Agam di Parakan Muncang, Sumedang. Tidak ada hari yang lebih bahagia dibanding hari-hari begadang bermain ps. Salah satu misi kita setiap liburan adalah minimal satu permainan harus tamat. Di antaranya adalah Resident Evil 4, Conflict Dessert Storm, Conflict Vietnam, Bully, Captain Comando, Tank O-Box sampai Harvest Moon Back To Nature.
Agam adalah anak dari kakaknya ayah. Selisih satu tahun saja yang membuat kita sangat dekat. Dari zaman gratis telpon ke sesama fleksi, zaman ramainya pocong keliling, zaman telepon merah yang katanya bikin kesurupan kalau diangkat, sampai zaman mewarnai rambut pakai sasha warna biru.
Agam adalah saksi hidup, kita menghabiskan masa kecil bersama. Mandi bareng sambil nyanyi soundtrack kartun di spacetoon, sharing koleksi kata-kata indah di sms. Kalau mengingat masa-masa itu, kita ternyata menyukai kalimat puitis yang indah. Kalau aku lebih ke melankolis mungkin, Agam versi nyeleneh. Agam sukanya mengubah lirik lagu sesuka dia, aku yang tak henti-hentinya protes acapkali ia mengarang lirik yang sedang kita nyanyikan. Agam memiliki sifat humoris yang sangat mindblowing. Jokes-jokesnya gapernah kepikiran sama sekali. Unik.
Lambat laun kita sama dewasa, saling cerita perihal kecengannya masing-masing, sama-sama belajar gitar. Agam sempat bertransformasi menjadi abang-abangan yang menyeramkan kala dia memutuskan ikut latihan boxer. Badannya kotak-kotak kaya tahu, lengannya berkawat, kepalannya kasar sekasar perpisahan yang tiba-tiba. Agam bukan lagi bocah kecil yang kakinya keseleo saat kita berdua dipalak sesama bocil yang membawa golok.
Ketika aku naik kelas 4 di STM Pembangunan Bandung, Agam melanjutkan studinya ke UPI. Sama sekali tak pernah sangka Agam punya jiwa kepemimpinan, ia aktif di BEM juga jadi ketua karang taruna di Parakan Muncang. Agam bukan sembarang Agam. Dari lelaki polos putih galing, ia bertransformasi jadi mahasiswa aktif dengan kumis tebal dan rambut gondrong ala-ala seniman.
Masa kecil penuh keajaiban, Agam menjadi salah satu di antaranya. Kini kita telah sama dewasa, ratusan hari kemarin hanya bisa kita ulang di kepala masing-masing sembari senyum-senyum sendiri dibuatnya. Aku harap Agam sehat selalu. Panjang umur persaudaraan.